YAYASAN GURU NGAJI INDONESIA 

Facebook Twitter Gplus RSS
Home Berita Guru Ngaji

Senyum guru Ngaji,… di bulan Pebruari,…

Hari ini, Kamis 16 Pebruari 2012 M / 23 Rabi’ul Awwal 1433 H,.. guru Ngaji (Warga Diniyah),.. mulai antri di loket-loket Bank Tabungan Negara (BTN) terdekat,…….., Setelah menanti kurang lebih 1 (satu) tahun, akhirnya yang dinanti datang juga, Alhamdulillah,…. Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bogor, mencairkan Tunjangan Fungsional (Tufung), melalui Bank Tabungan Negara (BTN), mulai Rabu, 15 Pebruari 2012 M / 22 Rabi’ul Awwal 1433 H.

Walaupun Tufung dari Pemkab Bogor, hanya sebesar Rp. 500.000,- per guru Diniyah, akan tetapi, cukup membuat tersenyum gembira para guru Ngaji (Guru Diniyah), sekalipun besar uang tersebut hanya bisa diambil Rp. 450.000,- sebab harus disisakan di Bank BTN, agar Rekening tidak mati.

Tufung yang diberikan oleh Pemkab Bogor 1 (satu) tahun sekali, dapat menghibur teman-teman guru Ngaji (warga Diniyah) khususnya, sekalipun jumlah tersebut masih jauh dari yang diharapkan,….???!, atas nama warga Diniyah (Guru Ngaji) kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya, atas perhatian kepada masyarakat / warga Diniyah di wilayah Kabupaten Bogor Jawa Barat.

Yayasan Guru Ngaji Indonesia ( Indonesia Islamic Theacer Foundation ), turut menyambut gembira dan menyampaikan apresiasi kepada Pemkab Bogor. Kami berharap pada tahun-tahun mendatang agar Tufung tersebut bisa ditingkat jumlahnya.

Berbeda dari 2 (dua) tahun sebelumnya,…. cara pencairan tunjangan fungsional guru Diniyah, melalui ATM Muamalat. Sesungguhnya model pencairan tufung via ATM Muamalat lebih mempermudah para guru Ngaji untuk mencairkan uang tersebut melalui ATM bersama, sebab dengan mengambil uang yang relative kecil,… tidak perlu mengantri atau datang ke Kantor Kas, sebab umumnya warga Diniyah yang tinggal dipelosok-pelosok kampong, perlu waktu dan ongkos untuk mencapai kantor Kas tempat Bank mencairkan, sesungguhnya cara semacam ini cukup merepotkan.

2 (dua) tahun lalu,… ketika pencairan tunjangan via ATM,… ternyata banyak para guru Diniyah yang belum mengenal ATM dan otomatis belum bisa menggunakan ATM untuk mencairkan. Tidak sedikit guru Diniyah yang akan tarik tunai di ATM, akhirnya minta tolong sama orang lain.

Semoga saja di tahun-tahun berikutnya,…. Besar Tufung bertambah dan jumlahnya pun lebih merata sekalipun mereka guru Ngaji (Diniyah) yang baru terdaftar atau berdiri, bisa ikut terdaftar sebagai penerima Tufung yang akan datang,…..

Bogor, 16 Pebruari 2012 M / 23 Rabi’ul Awwal 1433 H.
Kepala DT Asy-Syifa YGNI

ttd
Yasin Nuntoro, S.PdI., A.Ma

Share

2 Responses

  1. Senyum guru Ngaji,… di bulan Pebruari,…

    Hari ini, Kamis 16 Pebruari 2012 M / 23 Rabi’ul Awwal 1433 H,.. guru Ngaji (Warga Diniyah),.. mulai antri di loket-loket Bank Tabungan Negara (BTN) terdekat,…….., Setelah menanti kurang lebih 1 (satu) tahun, akhirnya yang dinanti datang juga, Alhamdulillah,…. Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bogor, mencairkan Tunjangan Fungsional (Tufung), melalui Bank Tabungan Negara (BTN), mulai Rabu, 15 Pebruari 2012 M / 22 Rabi’ul Awwal 1433 H.

    Walaupun Tufung dari Pemkab Bogor, hanya sebesar Rp. 500.000,- per guru Diniyah, akan tetapi, cukup membuat tersenyum gembira para guru Ngaji (Guru Diniyah), sekalipun besar uang tersebut hanya bisa diambil Rp. 450.000,- sebab harus disisakan di Bank BTN, agar Rekening tidak mati.

    Tufung yang diberikan oleh Pemkab Bogor 1 (satu) tahun sekali, dapat menghibur teman-teman guru Ngaji (warga Diniyah) khususnya, sekalipun jumlah tersebut masih jauh dari yang diharapkan,….???!, atas nama warga Diniyah (Guru Ngaji) kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya, atas perhatian kepada masyarakat / warga Diniyah di wilayah Kabupaten Bogor Jawa Barat.

    Yayasan Guru Ngaji Indonesia ( Indonesia Islamic Theacer Foundation ), turut menyambut gembira dan menyampaikan apresiasi kepada Pemkab Bogor. Kami berharap pada tahun-tahun mendatang agar Tufung tersebut bisa ditingkat jumlahnya.

    Berbeda dari 2 (dua) tahun sebelumnya,…. cara pencairan tunjangan fungsional guru Diniyah, melalui ATM Muamalat. Sesungguhnya model pencairan tufung via ATM Muamalat lebih mempermudah para guru Ngaji untuk mencairkan uang tersebut melalui ATM bersama, sebab dengan mengambil uang yang relative kecil,… tidak perlu mengantri atau datang ke Kantor Kas, sebab umumnya warga Diniyah yang tinggal dipelosok-pelosok kampong, perlu waktu dan ongkos untuk mencapai kantor Kas tempat Bank mencairkan, sesungguhnya cara semacam ini cukup merepotkan.

    2 (dua) tahun lalu,… ketika pencairan tunjangan via ATM,… ternyata banyak para guru Diniyah yang belum mengenal ATM dan otomatis belum bisa menggunakan ATM untuk mencairkan. Tidak sedikit guru Diniyah yang akan tarik tunai di ATM, akhirnya minta tolong sama orang lain.

    Semoga saja di tahun-tahun berikutnya,…. Besar Tufung bertambah dan jumlahnya pun lebih merata sekalipun mereka guru Ngaji (Diniyah) yang baru terdaftar atau berdiri, bisa ikut terdaftar sebagai penerima Tufung yang akan datang,…..

    Bogor, 16 Pebruari 2012 M / 23 Rabi’ul Awwal 1433 H.
    Kepala DT Asy-Syifa YGNI

    ttd
    Yasin Nuntoro, S.PdI., A.Ma

  2. Guru Ngaji sebuah Profesi,…

    Dulu,.. ketika saya masih kuliah,.. salah satu dosen, berkata,.. ketika beliau mengadakan penelitian yang berhubungan dengan pekerjaan orang tua murid,.. dari murid sekian puluh ( yang menjadi sampel), ada salah satu murid, yang mengisi pekerjaan orang tuanya sebagai profesi “ GURU NGAJI “,
    Kata ibu dosen itu ini saya baru menemukan sebuah profesi orang tua murid yang mencantumkan sebagai Guru Ngaji,…!!?
    Profesi Guru Ngaji sebagai profesi yang cukup langka, sebab hampir tidak pernah terdengar ketika anak atau murid di Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) ditanya Bapak/Ibu gurunya : “ Cita-cita kamu ingin jadi apa,…. Nak,…??!
    Ketika saya menjadi Ketua KKMD di Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor (waktu itu: antara tahun 2005-2008), setidaknya 2 (dua) kali dalam setahun, saya keliling kecamatan,… dengan tujuan mendata keberadaan Diniyah, tugas dari Departemen Agama Kabupaten, melalui data Emis Diniyah, dan pendataan pengajuan bantuan guru Diniyah 1 tahun sekali,…
    Sebuah Diniyah masih terdaftar pada Kandepag Kabupaten, lalu saya datangi,… e,… ternyata, tinggal bangunan saja, yang telah ditinggal oleh guru dan murid/santri-santrinya,… yang lebih menyedihkan lagi dengan susah payah jalan kaki keluar masuk gang dan sawah/hutan,.. di sebuah desa Cikeas – Sukaraja, Diniyah yang saya tuju,.. saya cari-cari tidak ketemu bangunannya,.. ??!
    Setelah menanyakan kepada penduduk kampung,.. baru ditunjukan,.. disinilah dulu Madrasah Diniyah (MD) yang Bapak maksud (kata orang kampung),…. rupanya saya ditunjukan sisa-sisa pandasi eks bangunan Madrasah Diniyah (MD) yang sudah dirobohkan bangunannya kira-kira kurang lebih sudah 10 (sepuluh) tahunan,… sebab melihat kondisi sisa-sisa pondasi yang sudah berlumut,… tapi anehnya masih tercatat di Kantor Kandepag Kabupaten Bogor.
    Mei 2005, saat saya (Abu Mufid) memimpin audiensi dengan Komisi D DPRD Kabupaten Bogor, salah seorang rekan, memberikan informasi kepda anggota dewan “ Komisi D, harus memperhatikan nasib para Guru Ngaji (Guru Diniyah-Guru TPQ) dan memperhatikan lembaga-lembaganya,.. kalau tida hapus saja slogan “ BOGOR TEGAR BERIMAN “, ucap salah seorang rekan (Kepala MD Muhammadiyah) wilayah Bogor Barat,.. kemudian beliau melanjutkan aspirasinya : “ Anggota Dewan harus memperhatikan para guru ngaji dan lembaga Diniyahnya” , kalau tidak dilakukan mulai sekarang,..!!!? dengan nada keras dan lantang,… !!!, 10 tahun mendatang,.. kita melihat generasi bangsa ini hancur,….!!!
    Saat itu (2005) yang sedang kami usung opini PERDA DINIYAH,………
    Cilebut Bogor, 15 Pebruari 2012 M / 26 Rabi’ul Awwal 1433 H,
    Kepala TKQ-DT Asy-Syifa YGNI,
    ttd
    Abu Mufid

Komentar dan Artikel

Email Address tidak terpublikasi. Yang ditandai harus diisi lengkap *

*

Iklan Baris

Abu Mufid terima climbing penulisan skripsi, Konsentrasi jurusan Pendidikan dan non Pendidikan Thesis
Simbah Wuri Miswandaru, menerima pengobatan alternatif Penyakit dalam, Bekam, Rukyah, Hijamah, tenung, sihir dll.