Tafsir QS ‘abbasa. Islam agama utk semua org, kaya atau miskin, elit atau bodoh, hitam atau puth
Ayat Quran :
” Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah yang paling bertaqwa diantara kamu ” Al Hujaraat : 13
Membahas Latar belakang Surat Abasa :
Di latar belakang surat Abasa jelas membuktikan bahwa Rasulullah memilih-milih dalam domain berdakwahnya. Rasul saw mempunyai asumsi bahwa jika dia mendapat dukungan dari orang-orang penting dari suku Quraisy yaitu Utbah bin Rabi’ah, Syaibah bin Rabi’ah,dll maka akan berkuranglah masalah yang dialami ummat pada saat di awal dakwah makkiyyah.
Datangnya Ibnu Ummi Maktum yang membuat Rasul saw bermuka masam adalah refleksi ke-engganan untuk mengurus masalah yang diasumsikan kurang penting dan tidak signifikan. Yaitu melayani orang yang tidak punya kekuatan masa lagi tidak punya kemampuan ekonomi.
Hikmah dari Abasa terhadap Rasul saw :
Tafsir Fizhilaali Quran menjelaskan bahwa disinilah langit campur tangan utk mengatakan kata pasti dalam urusan ini, untuk menaruh rambu-rambu dan semua petunjuk jalan, dan untuk menetapkan timbangan untuk menimbang semua norma dan nilai, tanpa menghiraukan semua jenis lingkungan (kasta) dan pemikiran. Termasuk pemikiran tentang kemaslahatan dakwah menurut pandangan manusia, bahkan menurut pandangan penghulu semua manusia yakni Nabi Muhmamad saw
Tafsir Fizhilaali Quran karangan Sayyid Quthb juga menegaskan bahwa secara lughawi, didalam ayat 11, Allah memberikan peringatakan yang keras terhadap rasul saw yang merupakan pembawa risalah yang amat diperhatikan dan dibimbing oleh ALlah SWT. Bahkan ini dijelaskan sebagai celaan untuknya dengan uslub/cara ” Sekali-kali jangan demikian !”.
Dengan kata lain Allah meluruskan perbuatan dan asumsi Rasul saw yang keluar dari kehendak ALlah SWT :
> Jangan sekali kali seperti itu !
> Jangan sekali kali bermuka masam terhadap orang yang mencari ilmu ALlah biarpun ia miskin lagi buta !
> Jangan membeda-bedakan orang yang ingin mendengarkan dakwahmu !
> Jangan terpedaya dalam kasta ketika berdakwah !
Aplikasi Surat Abasa di zaman Rasul saw :
Tafsir fi zhilali Quran mengilustrasikan bahwa Rasul saw sangat terkesan dan tersentuh oleh ayat-ayat surat ‘Abasa.
Maka pertama yang dilakukan oleh Rasul saw adalah mengumumkan pengarahaan dan celaan yang turun berkenan peristiwa tersebut. Juga setelah peristiwa ini Rasul saw. senantiasa bersikap lunak kepada Ibnu Ummi Maktum. Setiap kali berjumpa dengannya, beliau berkata, ‘ Selampat berjumpa orang yang karenanya aku dicela oleh Tuhanku.” Bahkan beliau dua kali menjadikannya pengganti beliau setelah hijrah di madinah.
Atas pengarahan surat ini Rasul saw juga menggugurkan timbangan sosial yang ada di arab saat itu, atau penilaian berdasarkan kasta. Rasul saw mengawinkan putri bibi beliau, Zainab binti Jahsy al Asadiyah dengan mantan budak beliau yang bernama Zaid bin Haritsah, walaupun masalah perkawinan sangan sensitif dimasa itu.
Rasulullah juga mempersaudarakan Khalid bin Ruwaihah al Khats’ami dengan Bilal bin Rabah ( bekas seorang budak yang hitam ). Juga Hamzah dari darah Quraisy dengan Zaid bin Haritsah.
Tak terhitung perubahan yang Rasul berikan karena Tarbiyyah surat ‘Abasa. Dari mempersatukan Salman Al Farisi yang bukan berbangsa arab dengan Jamaah Islam sampai mengikis rasisme kulit. Tak juga melupakan bahwa Rasul melantik Usamah bin Zaid sebagai panglima perang dalam menghadapi pasukan Romawi sebagai bukti bahwa mentalitas feodalisme itu tidak ada tempat dalam islam hanya kemampuan diri dan kredibilitas.
Reference : Tafsir FI Zhilaali Quran, Sayyid Quthb, Gema Iinsani Press, 2002 Jilid 23
Dimas site