Tools ‹ YGNI — WordPress....
Tools ‹ YGNI — WordPress....
Tafsir QS ‘abbasa. Islam agama utk semua org, kaya atau miskin, elit atau bodoh, hitam atau puth\n\nAyat Quran :\n\n\" Sesungguh...
Keutamaan Berzikir\nKode: 3. A5. 6 | Sarana: Mabit, Usrah\n\nTujuan Instruksional\nSetelah mendapatkan taujih ini seorang peserta...
BACAAN SETELAH SALAM\r\nأَسْتَغْفِرُ اللهَ (ثلاثا) اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَم...
DOA SETELAH TASYAHUD AKHIR SEBELUM SALAM\r\nاَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَا...
TASYAHUD\r\nالتَّحِيَّاتُ لِلَّهِ، وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ، السَ�...
DOA DUDUK ANTARA DUA SUJUD\r\nرَبِّ اغْفِرْ لِيْ رَبِّ اغْفِرْ لِيْ.\r\n“Wahai Tuhanku, ampuni...
DOA SUJUD\r\n- سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلأَعْلَى. (3×)\r\n“Maha Suci Tuhanku, Yang Maha Tinggi (dari sega...
DOA BANGUN DARI RUKU’\r\n\r\nسَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ.\r\n“Semoga Allah mendengar pujian orang yan...
Hai orang orang yg beriman bertaqwalah kamu pada Allah dan katakanlah perkataan yg benar.Niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan2mu dan mengampuni dosa2mu dan barang siapa mentaati Allah dan rasul rasul-Nya,maka sesungguhnya mereka mendapat kemenangan yg bsar” (QS Al Ahzab 70-71)yuk aminkan dan share doa indah ini…. “Allahumaftah lana abwabal khairi wa abwabal barakati wabwabash shihhati wa abwabas salamati wa abwabal afiyati wa abwabal jannati” “Ya Allah, bukakanlah bagi kami pintu kebaikan, pintu keberkahan, pintu nikmat, pintu rizki, pintu kekuatan, pintu kesehatan, pintu keselamatan, pintu kebugaran, pintu surga”.
Sekulerisme & Kenikmatan Duniawi
وَاَللَّه مَا الدُّنْيَا فِي الْآخِرَة إِلَّا مَثَل مَا يَجْعَل أَحَدكُمْ إِصْبَعه فِي الْيَمّ ، فَلْيَنْظُرْ بِمَ يَرْجِع
“Tiadalah perbandingan dunia dengan akhirat, kecuali seperti orang yang memasukkan jarinya dalam lautan besar maka perhatikan berapa dapatnya.”(HR. Muslim).
Pembaca yang budiman,
Salah satu bahaya yang ditebarkan oleh paham sekulerisme – pemisahan agama dari kehidupan – adalah munculnya penyakit hubb ad-dunya (cinta dunia). Paham yang membuat agama (Islam) sebagai pelengkap dan bukan landasan kehidupan, menjadikan manusia buta akan kehidupan akhirat, dan melihat dunia sebagai tempat pelampiasan hawa nafsu.
Majalah BusinessWeek edisi 6 Agustus 2007 menurunkan tulisan tentang gaya hidup masyarakat AS dan binatang peliharan mereka (pets). Menurut artikel tersebut masyarakat AS setiap tahunnya mengeluarkan uang sebesar 41 juta US$ (setara dengan 369 miliar rupiah dengan kurs dolar Rp 9.000,-). Pengeluaran itu melebihi pendapatan nasional 64 negara miskin di dunia.
Sebuah survey terhadap kaum wanita Amerika tentang pengeluaran untuk membeli make up mencapai nilai 13.000 US$ sepanjang hidup mereka, atau setara dengan kira-kira 117 juta rupiah! Uang sebanyak itu habis untuk berbagai keperluan kecantikan belaka.
Mungkin kita terheran-heran dengan isi artikel tersebut. Tapi itulah fakta. Masyarakat dengan ideologi kapitalisme – di mana pun – gemar menghamburkan uang untuk hal yang tidak berguna. Di sekitar kita pun dengan mudah kita bisa melihat orang-orang yang seperti kebingungan menghabiskan uang. Mereka beli rumah baru, Mereka gunakan uang itu untuk hal yang sama sekali tidak perlu, kecuali satu hal; prestise.
Gaya hidup mewah ini bahkan terbawa sampai kepada pengurusan kematian dan penguburan. Di tanah air sudah terdapat lokasi pemakaman dengan harga belasan hingga puluhan juta rupiah. Aneka fasilitas mewah dan nyaman pun ditawarkan bagi mereka yang sebenarnya sudah tidak memerlukan itu lagi. Tapi calon pembeli konon telah antri untuk mendapatkan kapling pemakaman tersebut. Tidak peduli harganya yang sudah tidak masuk akal lagi. Persis seperti yang telah difirman oleh Allah Ta’ala:
أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ(1) حَتَّى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ(2)
“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur.”(QS. at-Takaatsur: 1-2).
Inilah prinsip hidup sekulerisme, yang berasal dari bahasa latin saeculum yang artinya adalah ‘hari ini’. Prinsip hidup ini mendorong manusia untuk memuaskan dirinya dalam kehidupan dunia belaka dan mengabaikan akan adanya akhirat. Akibatnya amat nyata, manusia berlomba-lomba memuaskan syahwatnya di dunia meski untuk itu mereka mengorbankan nilai kemanusiaan semisal menciptakan eksploitasi tenaga kerja yang dibayar murah, penghisapan harta kekayaan bangsa lain yang dilakukan bangsa besar – dulu di tanah air oleh perusahaan dagang Belanda bernama VOC -, menjual harga diri dengan maraknya prostitusi, hingga mengorbankan kepentingan dan nyawa orang lain dengan penjajahan.
Jelaslah sekulerisme berbahaya bagi kehidupan. Ia menciptakan kenikmatan semu di atas penderitaan umat manusia. Terlebih lagi ia bertentangan dengan ajaran Islam. Agama ini mengajarkan prinsip keberadaan akhirat – dengan adanya surga dan neraka -. Dunia bukanlah tujuan akhir, semua yang ada di dunia adalah fana. Akhiratlah yang kekal abadi.
Dengan amat terang Allah Ta’ala memberikan perumpamaan kenikmatan dunia sebagai keindahan yang memukau namun semua akan musnah. FirmanNya:
اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.”(QS. al-Hadid: 20).
Seorang muslim diizinkan Allah untuk mengambil bagian hidup di dunia sebagai sarana kehidupan semata. Dengan menjaga prinsip halal dan haram serta kepatuhan pada Allah SWT. Juga tetap mengingat bahwa kenikmatan surga di akhirat jauh lebih besar dibandingkan kenikmatan duniawi, dan juga kekal tidak fana.
وَاَللَّه مَا الدُّنْيَا فِي الْآخِرَة إِلَّا مَثَل مَا يَجْعَل أَحَدكُمْ إِصْبَعه فِي الْيَمّ ، فَلْيَنْظُرْ بِمَ يَرْجِع
“Tiadalah perbandingan dunia dengan akhirat, kecuali seperti orang yang memasukkan jarinya dalam lautan besar maka perhatikan berapa dapatnya.”(HR. Muslim).
Dengan prinsip ini maka seorang muslim akan tenang menjalani hidup ini, tetap berpegang teguh pada aturan agama, dan yakin bahwa di ujung kehidupan ada bagian yang terbaik yang disiapkan Rabbnya.