Salah satu unit kegiatan YGNI adalah mendirikan BMT yang diberi nama BMT Makmur yanng mempunya kegiatan berbagai kegiatan usaha untuk membantu berjalannya seluruh dakwah, pendidikan dan kegiatan YGNI.
Oleh karena kegiatan dari YGNI sangat banyak maka perlu didirikan BMT ini, dan BMT ini sudah berdirisejak tahun 2008 walaupun pasang surut tapi tetapterus berjalan guna membantu kegiatan lembaga pendidikan kami. Lembaga Pendiidikan rata-rata santrinya adalah anakpanak miskin bahkan dari beberapa dari mereka adalah anak-amak yatim.
Karena hal tersebut kami mengalami kesulitan menjalankan lembaga pendidikan kami, sekiranya ada umat Islam yang menginfaqkan harta maupun menitipkan modal seberapapun untuk kegiatan kami akan kami dengan sangat senang sekali menerimanya, kami sangat bersyukur apabila ada yang peduli akan kegiatan kami tersebut.
Kegiatan Usaha BMT kami yaitu :
a. Simpan Pinjam
b. Kredit barang
c. Broker jual beli khususnya tanah dan rumah.
Pilihan titipan modal
a. Rp. 50.000,-
b. Rp. 100.000,-
c. Rp. 250.000,-
d. Rp. 500.000,-
titipan modal yang diberikan akan kami bukukan dan kami beri bukti penitipan modal tersebut, akan kami putar untuk kegitan kami dan, bagi anda yang mampu uang Rp. 50,000 atau 100.000,- tentulah tidak ada artinya, semangkok bakso di kaki lima saja paling murah seharga Rp. 7500,- jadi cuma sekitar 10 mangkok untuk membantu kami.
dan bagi yang percaya dengan janji allah yang diterangkan dalam alquran bahwa harta yang di infaqkan untuk membantu faqir miskin dan anak yatim serta kegiatan pendidikan dan dakwah kami, insya allah akan dilipat gandakan dan juga akan diberi jalan keluar dari berbagai masalah yang dialaminya walaupun dari keadaan yang sangat sulit, yang menurut pandangan manusia tidak ada jalan keluarnya. Misalnya anda sedang mengalami Kesulitan ekonomi , penyakit yang parah tidak mempunyai keturunan, sedang mengalami proses hukum atau musibah lainnya akan diberi jalan keluar oleh allah dengan membantu para faqir miskin, anak yatim, dakwah seperti yang sering dicontohkan oleh Ustadz Yusuf Mansur dalam kajian-kajiannya di TV.