YAYASAN GURU NGAJI INDONESIA 

Facebook Twitter Gplus RSS
Share

One Response

  1. Tanda-tanda Mukmin sejati
    Peduli terhdap sesama sebagai bukti salah satu Sifat Mukmin

    Ada fenomena menarik di masyarakat Barat, warganya lebih merindukan hewan peliharaan ketimbang sanak famili atau tetangga. Sepertiga orang Amerika mengakui bahwa mereka lebih rindu pada anjing peliharaan mereka dibandingkan dengan pasangan mereka ketika mereka melakukan perjalanan. Tetapi barangkali itu terjadi karena sembilan dari 10 orang Amerika merasa hewan peliharaan mereka lebih senang untuk melihat mereka setelah hari yang melelahkan di tempat kerja dan bahkan lebih mungkin untuk memperhatikan bahwa mereka baru saja melalui hari yang berat.
    Banyak orang Amerika berpaling ke tempat berkaki empat untuk berbagi perasaan sebelum kepada teman dan keluarga. Hampir dua-pertiga orang Amerika percaya anjing mereka “lebih dapat diandalkan” ketimbang teman paling dekat mereka dan lebih dari 70% lebih suka berjalan-jalan dengan anjing peliharaan ketika merasa “sumpek” dibandingkan dengan keluyuran bersama teman baik.
    Demikian ‘mesranya’ hubungan mereka dengan hewan peliharaan, sampai-sampai menjadi teman tidur. Warga AS pun tidak merasa percuma menghabiskan biaya perawatan hewan-hewan itu sebesar 41 miliar US$ dalam setahun. Gambaran ini mencerminkan sudah hancurnya hubungan antar sesama manusia tergantikan oleh hewan peliharaan.
    Hal itu adalah wajar sebagai ekses dari pola hidup individualistik. Di mana orang dipacu untuk mengejar kepentingan diri sendiri. Andaipun ada relasi yang dibangun lebih karena asas manfaat. Siapa memanfaatkan siapa. Sulit mencari sahabat yang tidak berpamrih, dan rela menolong apalagi berkorban. Sehingga kepercayaan dan ketentraman antar individu tidak tercipta.
    Norma sebaliknya yang dibangun dalam masyarakat Islam. Ketika Rasulullah saw. berhijrah dari Mekkah ke Madinah, Beliau mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshar sampai-sampai kalangan Anshar lebih rela mengorbankan kepentingan mereka demi kebahagiaan saudara mereka dari Muhajirin. Allah Ta’ala berfirman:

    وَالَّذِينَ تَبَوَّءُوا الدَّارَ وَالْإِيمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِمَّا أُوتُوا وَيُؤْثِرُونَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
    “Dan orang-orang yang telah menempati Kota Madinah dan telah beriman (Anshar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.”(QS. al-Hasyr: 9).

    Persaudaraan dalam Islam dibangun bukan atas dasar mutual relationship, tapi di atas landasan iman dan takwa. Bila dalam mutual relationship hubungan dibangun karena kemanfaatan, siapa memanfaatkan siapa, tapi dalam ukhuwah Islamiyyah siapa yang paling banyak berkorban untuk kepentingan saudaranya adalah yang termulia di sisi Allah SWT.
    مَا تَحَابَ اِثْنَانِ في اللهِ تَعَالىَ إِلَّا كَانَ أَْفضَلُهُمَا أَشّدُّ حَُبًا لِصَاحِبِهِ
    “Tidaklah dua orang berkasih sayang karena Allah,melainkan yang paling utama dari keduanya adalah yang paling cinta kepada saudaranya.”

    Seorang muslim rela mengorbankan apa yang dimilikinya untuk kepentingan saudaranya. Hal ini tercermin dari sikap Utsman bin Affan ra. yang berjuang membela kepentingan kaum muslimin. Ketika kaum muslimin hijrah dari Mekah ke Madinah, mereka dihadapkan pada masalah air. Sedangkan di sana ada sumur tapi milik orang Yahudi dan sengaja diperdagangkan. Rasulullah SAW kemudian berharap ada sahabat yang mau membeli sumur itu. Mendengar itu Utsman datang ke tempat orang Yahudi dan membeli separuh sumur itu dengan sehari untuk hak muslim, sehari lagi untuk hak Yahudi dengan harga 12.000 dirham. Pada giliran hak Utsman, maka umat muslim mengambil air sebanyak-banyaknya yang cukup untuk 2 hari. Hal itu menyebabkan orang Yahudi merasa sangat rugi karena tidak ada lagi yang membeli airnya, maka akhirnya dijual haknya kepada Utsman sebesar 8.000 dirham.
    Perumpamaan hubungan kasih sayang antar sesama muslim digambarkan dengan indah oleh Nabi saw. laksana satu tubuh. Yang satu bagian terikat dan merasakan apa yang dirasakan oleh anggota tubuh yang lain.

    تَرَى الْمُؤْمِنِينَ فِي تَرَاحُمِهِمْ وَتَوَادِّهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ كَمَثَلِ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى عُضْوًا تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ جَسَدِهِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
    “Terlihat orang-orang beriman dalam kasih sayang, cinta mencintai dan sayang laksana tubuh, jika ada anggota tubuh yang merasa sakit, ia akan memanggil seluruh bagian tubuh dengan panas dan demam“(HR. Bukhari).

    Pada saat ini kaum muslimin harus kembali mewujudkan ukhwah Islamiyyah di antara mereka. caranya adalah menjadikan akidah Islam sebagai landasan persaudaraan, lalu mengembangkan sikap empati dan peduli pada sesama kaum muslimin. Keberadaan seorang muslim harus bisa menguatkan sebagian yang lainnya.
    Sudah saatnya umat muslim meninggalkan berbagai ikatan ashobiyyah – kesukuan, kebangsaan, kekelompokkan – yang telah memecah belah umat dan menyesengsarakannya. Sungguh ironi ketika ada muslim yang teraniaya sementara yang lain tidak turut berduka cita, apalagi mengirimkan bantuan nyata. Padahal Islam telah mengajarkan hubungan yang semestinya saling menguatkan antar muslim. Nabi saw. bersabda:

    الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا
    “Seorang mukmin terhadap mukmin laksana satu bangunan, sebagiannya menguatkan sebagian yang lain.”(HR. Bukhari).
    Mari kita wujudkan ukhuwah Islamiyah secara nyata bukan sekedar teori belaka.

Komentar dan Artikel

Email Address tidak terpublikasi. Yang ditandai harus diisi lengkap *

*

Iklan Baris

Abu Mufid terima climbing penulisan skripsi, Konsentrasi jurusan Pendidikan dan non Pendidikan Thesis
Simbah Wuri Miswandaru, menerima pengobatan alternatif Penyakit dalam, Bekam, Rukyah, Hijamah, tenung, sihir dll.