SEJARAHNYA YGNI
CIKAL BAKAL PERJALANAN PENGAJIAN
YAYASAN GURU NGAJI INDONESIA (YGNI)
Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.
Sebelas ( 11 ) Tahun lebih sudah berjalan, kegiatan pengajian TKQ-TPQ-DT Asy-Syifa YGNI. Tepatnya 16 Juni 1999, Pengajian didirikan atas usul Ibu Nursiah M.Yunus, di sudut sektor V (lima) yang masih gelap, waktu itu kegiatan pengajian dilaksanakan pada malam hari, Komplek Cipto pun masih dihuni beberapa gelintir keluarga saja.
Seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya murid, saat itu Mushalla Asy-Syifa mulai dirintis di dirikan oleh beberapa Tokoh Masyarakat, Ba’da Isya saat itu Ketua DKM, meminta kepada saya (Yasin Nuntoro) agar memindahkan anak-anak pengajian yang di rumah ke Mushalla Asy-Syifa.
Sesuai permintaan DKM, maka pengajian dipindahkan ke Mushalla Asy-Syifa, kegiatan dilaksanakan ba’da Maghrib sampai shalat Isya berjamaah, dengan jumlah murid cukup banyak kurang lebih ada 60 anak, yang dibantu oleh Bapak Drs. Ahmad Syaeful.
Sebagai rencana pengembangan pendidikan agama dan keagamaan yang diberi nama TPQ Asy-Syifa Terpadu, maka saya mengusulkan/menyampaikan Proposal Kegiatan dan rencana Pengembangan kepada Ketua DKM, yang kemudian ditanda tangani dan ditindaklanjuti, Pengurus / Ketua DKM mengundang masyarakat, perihal pendirian Madrasah Diniyah (MD), Pembawa acara Bapak Drs. Ahmad Syaeful, Pengarah Ketua DKM, yang mepresentasikan materi adalah saya sendiri (Yasin Nuntoro). Sebagai kesimpulan rapat, maka masyarakat mendukung pendirian Diniyah Tahun 2000, Bapak Ir. Azril Zober memberikan 1 (satu) buah papan tulis, dari uang Kas DKM, menyumbang uang seharga pemesanan KOP Surat TPQ 1 rim, amplop 1 dus, kartu prestasi Iqra dan Al Qur’an masing-masing 200 lembar.
Pengasuh pada awal-awal kegiatan pengajian yang dilaksanakan sore hari di Mushalla Asy-Syifa, dibantu oleh Bapak Pitoyo dkk, Tahun 2002, Diniyah Asy-Syifa menamatkan Murid tingkat Awal dengan memberikan Ijazah kepada 14 murid diantaranya yaitu :
1. Achmad Zamamy Aziz bin Yasin Nuntoro, S.PdI (Rt.05)
2. Diona Rizki bin Siregar Rukunuddin( Rt.05 ).
3. Neta Permata Sari binti Nena Sukarna (Rt.01)
4. Khairul Anhar bin Marzufli ( Rt.02 ).
5. Novrial Dana Zarkasih bin dadang Umar (Rt.04)
6. Yeni Hizriyani binti Didi Rukbandi (Rt.01)
7. Sharah Annisa Haraska binti Harnul Asman (Rt.03).
8. Ridha Zahra binti Muhammad Yunus (Rt.05)
9. Arizka Marsellina Rahmadani binti Ir. Azril Zober (Rt.02)
10. Novita Pusvarini binti Amar Taufikurrahman (Rt.05).
11. Citra Yulianti binti E. Kosasih (Rt.01)
12. Ismi Haniffiyah Manuay binti Adam Manuay (Rt.06)
13. Daud Maliki Bin Dadang Radiman.( Rt.03).
14. Diani Novianti binti Darusalam. (Rt.05)
Tahun berikutnya Mei 2003, Diniyah Asy-Syifa mendapat persetujuan dari Kandepag Kabupaten Bogor, mendapatkan Piagam Pendirian dan Mendapatkan Nomor Statistik Madrasah, Asli disimpan saya dan Copy berikut Surat Keputusan dari Kandepag di sampaikan dan pegang /disimpan oleh Ketua DKM.
Tahun-tahun ini adalah masa-masa murid paling banyak hingga 106 murid, sehingga mau tidak mau harus menambah guru agar lebih Ideal yaitu : Ibu Maryanti (Batu Gede), Ibu Desi Hariyanti (Batu Gede), Ibu Endang Suryani (Komplek Cipto), Ibu Ratna Ningsih (Batu Gede), dan terakhir Ibu Wiecie beberapa kali datang ke rumah minta untuk ikut mengajar.
Untuk menggaji/transport beberapa guru, maka kami harus mencari donatur kesana kemari, sedangkan infaq dari orang tua / wali hanya sekedarnya. Sejak 1999 s.d. 2001, kegiatan pengajian tanpa dipungut infaq.
Di dorong oleh rasa prihatin, akan nasib para Guru Ngaji, nyaris tidak ada yang memperhatikan termasuk dari Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bogor, Tahun 2005 kami/saya mendirikan sebuah Organisasi “ Forum Komunikasi Guru Ngaji Indonesia (FKGNI) “, yang mengusung Opini (Isyu / Gagasan) Perda Wajib Ngaji bagi anak SD dan SMP dan perhatian pada Guru Ngaji. Beberapa kali melakukan audiensi kepada Ketua Dewan, Ke Komisi C, ke Ketua Dewan (sekarang Bupati Rahmat Yasin), ke Kabag Sosial Pemda Kabupaten, ke Bupati yang di Wakili oleh Asistem Bidang pembangunan Bpk Iyang S, Ke MUI, ke Kakandepag dan ke Seksi-seksi di Kandepag Kabupaten Bogor, dan pada Camat Sukaraja dan Camat Cibinong.
Pada Tahun 2005, juga kami mendirikan sebuah lembaga Berbadan Hukum yaitu sebuah Yayasan yaitu Yayasan Guru Ngaji Indonesia (YGNI), dengan modal pendirian kurang lebih Rp. 4.500.000,- dana tersebut dari Bpk Drs. Utawijaya Kusumah, MAg sebesar Rp. 1.500.000,-Rp. 1.200.000,- dari Mba Eti di Taiwan, infaq untuk kegiatan Pengajian yang sedang saya (Yasin Nuntoro) usahakan¸kemudian di investasikan untuk pendirian YGNI dan Rp. 1.800.000,- dari saya Pribadi, YGNI untuk membackup kegiatan FKGNI.
Alhasil, perjuangan FKGNI mulai terlihat membuahkan hasil, dari tahun 2006, Setiap Tahun Guru Ngaji versi FKGN mendapat bantuan dari Bupati 10 orang guru Ngaji walaupun 1 x 1 Tahun Rp. 150.000,- Perjuangan FKGNI kemudian diikuti dan didesak oleh Pengurus Ikatan Guru Taman Kanak Al Qur’an (IGTA) Kabupaten Bogor.
Informasi terakhir, menjelang pertengahan Tahun 2010, Pemerintah Daerah (Pemda) bersama anggota Dewan sedang menggodok RAPERDA wajib Diniyah (Wajib Ngaji) bagi anak SD dan SMP.
Mudah-mudahan Tahun 2010 ini PERDA yang diharapkan segera terbit, sebagai payung hukum di tingkat Daerah, agar system pembinaan anak-anak pada bidang keagamaan berjalan dengan baik dan lebih terarah. Begitu pula para Guru Ngaji/Guru TPQ dan Diniyah mendapat perhatian dari Pemda walaupun hanya sekedar hiburan yaitu berupa Tunjangan Fungsional (TF) 1 Tahun sekali.
Bila Perda tersebut terbit, mau tidak mau, suka atau tidak suka, para orang tua di Wilayah Kabupaten Bogor, yang selama ini kurang / tidak memperhatikan pentingnya Pendidikan Agama dan pendidikan Keagamaan, akan terpaksa memasukan atau menitipkan putra-putrinya untuk belajar TPQ dan Diniyah. Umumnya para orang tua kebanyakan baru akan sadar, setelah anak-anak kita memasuki usia belasan tahun mulai menentang, bahkan tidak sedikit berbuat menyimpang dari ajaran agama. Mestinya orang tua terus memantau dan mengarahkan putra-putrinya yang tidak masuk Pesentren atau sekolah di Madrasah, diarahkan pada pendidikan Diniyah yang berjenjang, agar anak terus terbina Aqidah dan Ibadahnya.
Para orang tua, saat ini harus buka mata, buka telinga lebar-lebar, anak-anak remaja kita terancam penyakit akut pergaulan bebas, imbas dari globalisasi informasi, maka tidak sedikit para remaja baru saja memasuki SMP, sudah terjerumus sek bebas, apalagi mereka yang mengaku lebih gede lagi usia SMU. Akhirnya kita para orang tua baru kaget, setelah kejadian menimpa keluarga kita. Bila usaha prefentif telah kita upayakan maksimal, tapi kelak kemudian anak-anak kita ada yang melenceng, paling tidak di Akhirat nanti dihadapan Alloh Swt, kita sudah memiliki argumentasi yang kuat.
Alloh Swt, berfirman :
………………………… يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
“ Jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa Api Neraka, ……. “
Tahun 2007/2008, adalah Rencana pelaksanaan program TKQ Formal yang diselenggarakan pagi hari di Eks.Mushalla Asy-Syifa (Islamic center), sebagai konsekuensi Proposal Tahun 2002, yang telah tertulis dan ditanda tangani oleh DKM.
28 Juli 2008, karena sesuatu hal Pengurus DKM tidak mengakui TPQ-MD Asy-Syifa, sebagai kegiatan DKM, sebagaimana tertulis dalam surat dinas/Resmi DKM yang kami simpan. Saat itu pula kami mengundurkan diri dari kepengurusan DKM Asy-Syifa
Perihal ini kami sampaikan kepada Kandepag Kabupaten Bogor, melalui Seksi Peka Pontren dan Seksi Penamas, untuk mengusulkan perubahan Nama TPQ dan Diniyah Asy-Syifa. Akan tetapi arahan dari Kandepag, tidak perlu mengganti nama, yang diganti hanya penyelenggaranya saja. Nama Asy-Syifa tetap, dengan penyelenggara Yayasan Guru Ngaji Indonesia (YGNI). Tahun 2006/2007 YGNI, membuka beberapa kegiatan Cabang diantaranya Mekarwangi Tanah Sareal Kota Bogor, Depok, DKI Jakarta dan Banyumas Jawa Tengah.
Anak-anak Pengajian “ Abu Mufid “ dan para alumni TKQ-TPQ-MD/DT Asy-Syifa YBNI, yang dirahmati Alloh, Swt, kelak kalian insya Alloh akan menjadi orang yang sukses, apapun Profesinya yang penting Syar’i. maka “ jembrenglah buku ALBUM KENANGAN yang sudah pernah diterima “, untuk mengingat teman-teman sewaktu bersama di pengajian baik di TKQ-TPQ maupun di Diniyah, si Alif, Ayas, Faisal yang selalu ngobrol bila pelajaran berlangsung, dan yang pernah nangis Abel, Afifah, Fidah, Fira dan Haikal karena beberapa kali membaca Iqra agar diulang membacanya sebab makhorijul hurufnya kurang tepat. Tiyaz yang sering bertanya lupa-lupa melulu bila diberi tugas untuk mencatat, Okta, Pupu, yang cantik dan senior, Fani yang sering ingusan, Dayat yang paling ganteng, Zulfa dan adiknya yang paling rajin, sebab jauh rumahnya di ujung Kapling sana sekalipun hujan tetap berangkat, begitu juga dengan Kianu yang rajin ngaji. Gaza yang cukup berprestasi awalnya membaca Iqra bunyinya sama saja, tetapi sungguh luar biasa dengan ketekunan dan semangatnya hingga lancar membaca/Fasih membaca Iqra dan Buku bacaan Indonesia dan berhitung.
Yang pasti kalian semua adalah anak-anak yang baik sholeh dan sholehah, kebanggaan orang tua Insya Alloh kelak akan menjadi orang-orang yang sukses di masa yang akan datang. Bila kalian sukses jangan lupa kepada Almamater kalian yaitu Guru Ngaji Center, Zakat, Infaq, Shadaqah dapat disalurkan melalui Rekening Giro Bank Muamalat An. Madrasah Diniyah-TPQ Asy-Syifa, No: 304.00240.15. atau melalui Rekening Yayasan Guru Ngaji Indonesia (YGNI), No.304.00290.15. pada Bank Muamalat Indonesia (BMI). Bila kalian ditanya teman dan orang lain, dimana ngajinya? Kalian Jawab : “ Ngajinya yaa, di Guru Ngaji ?!!.
Wassalaamu ‘alaikum Wr. Wb.
Bogor, 29 Mei 2010 M
15 Jumadil Akhir 1431 H
Kepala TKQ-TPQ-DT,
YASIN NUNTORO, S.PdI., A.Ma