Sosial Budaya

Sosial Masyarakat

keadaan sosial masyarakat desa Purwojati sebetulnya masyarakat yang baik dan hidup rukun dari dulu sampai sekarang terbukti tidak ada gejolak berarti dalam kehidupan masyarakatnya. Walaupun begitu sejak ada kelompok aliran baru, mulai agak terganggu, maksudnya yang tadinya mudah untuk bertegur sapa dan bergotong royong untuk pembangunan desa baik itu pertemuan RT/RW dan lain-lain mulai berkurang karena aliran tersebut menganggap kumpulan RT atau RW tidak ada dalam sunnah.hal ini yang membuat masyarakat Purwojati mudah tersinggung.

Anggapan sebagian masyarakat yang tersinggung ada benarnya karena kami pengurus Pakarti juga merasakan demikian, menurt pandangan kami kalau orang tersebut masuk ikut kajian mereka memang perubahan agamanya bagus tapi kemasyarakatan sangat jelek mereka akan langsung menjauhi teman, tetangga dan keluarga yang bukan dari golongan mereka. Bahkan kami pernah dituduh katannya merusak nama baik mereka karena tingkah laku kami mirip tapi tidak ikut kajian mereka.
walaupun tidak semua dari golongan mereka melakukan seperti itu , tapi menurut kami lebih dari 85 % mereka melakukan itu semua.

Tapi meskipun keadaanya ada yang seperti itu keadaan masyarakat Purwojati masih sangat kondusif.
Perekonomian masyarakat desa Purwojati kebanyakan menjadi petani,Desa purwojati merupakan ibukota kecamatan Purwojati sehingga orang yang menjadi PNS juga banyak, tidak kalah juga yang menjalani bisnis / pedagang juga banyak karena di desa Purwojati ada Pasar yang cukup besar yaitu Pasar Wage Purwojati.

Budaya

Budaya masyarakat Purwojati masih cukup baik dalam pembangunan desa juga pada kesetiakawanan masyarakat basih baik dalam mpandangan mata, terbukti kalau ada orang hajatan walaupun tidak ada undangan mereka tetap hadir untuk menyumbang entah itu dilskukan dengan ikhlas atau tidak,tapi yang jelas kalu ada kegiatan seperti itu terbukti saling membantu.

untuk budaya kesenian di desa Purwojati tidak ada yang menonjol kesenian yang pernah ada atau masih ada yaitu ebeg /kuda lumping, keroncong, lengger juga ada aksi mud dan manoreng,dua yang terakhir sudah lama tidak ada didesa Purwojati, Pengurus Pakarti lagi coba berusaha menghidupkan lagi dua budaya tersebut, tapi sekali mengalami kendala , kalau masyarakat ada yang juga peduli munkin akan lebih mudah untuk mewujudkannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>